Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan Orang yang Berpuasa (Pendahuluan)





Pendahuluan. 

Fadhilatusy Syaikh Prof. Dr. Ahmad bin Umar Bazmul hafizhahullah berkata :

Maka tidak tersamarkan bagi setiap muslim dan muslimah bahwasanya ibadah tidak akan diterima oleh Allah Ta'ala kecuali dengan dua syarat :

Yang pertama : Ikhlas yaitu engkau menginginkan dengan amalanmu balasan dari Allah bukan karena riya' atau sum'ah atau menginginkan perkara duniawi. 

Yang kedua : Al Mutaba'ah yaitu engkau beramal sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan engkau meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam untuk ditinggalkan berupa larangan-larangan. 

Dan kerusakan dan kekurangan pada ibadah memiliki beberapa sebab diantaranya adalah :

1. Jahil (ketidaktahuan) terhadap sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam baik berupa ucapan maupun perbuatan beliau. 

2. Atau kebid'ahan-kebid'ahan dan perkara-perkara yang diada-adakan dalam agama dimana orang menyangka bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melakukannya padahal beliau tidak melakukannya. 

3. Menyebarnya hadits-hadits yang lemah dan palsu yang tidak shahih datang dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

4. Mengikuti keumuman masyarakat tanpa merujuk kepada para ulama dan belajar dari mereka dan keumuman manusia tidak memiliki ilmu kecuali yang Allah rahmati, oleh karena itulah banyak dari manusia tidak mengetahui hukum-hukum agama mereka sehingga muncul perubahan dan kerusakan dalam ibadah. 

Sumber Asli : Artikel Berjudul "Maa Laa Yashihhu fis Shiyam- Halqah No. 01 

Sumber terjemahan : Channel Telegram  Dinul Qoyyim


Posting Komentar untuk "Kesalahan Orang yang Berpuasa (Pendahuluan)"